Senin, 12 September 2011

Lautan

Di dalam keheningan malam
sementara manusia tidur di balik lipatan,
hutan memaklumkan:
"Akulah kekuatan yang di bawa matahari dari pusat bumi".
Lautan tetap diam, berkata kepada dirinya sendiri, " Akulah kekuatan".

Batu karang mengatakan,
"Zaman mendirikan aku sebagai monumen hingga Hari Penghakiman" .
Lautan tetap diam sambil berkata kepada diri sendiri, "Akulah monumen".

Angin menderu,
"Aku kuat, ku pisahkan langit dari bumi" .
Lautan tetap diam, berkata kepada dirinya sendiri, "Angin itu milikku" .

Sungai berkata,
"Akulah air murni yang memuaskan dahaga bumi".
Lautan tetap diam, berkata kepada dirinya sendiri, "Sungai itu milikku".

Puncak berkata,
"Aku berdiri tinggi seperti bintang di tengah-tengah langit".
Lautan tetap diam, berkata kepada diri sendiri, "Puncak itu milikku".

Otak berkata,
"Akulah yang memerintah;
dunia berada pada mereka yang memerintah".
Lautan tetap tidur sambil berkata, dalam tidurnya, "Semuanya milikku".







Minggu, 04 September 2011

Hikmat khalil gibran ( The wisdom of khalil gibran )

Ketidak-tahuanku

ketika gelombang surut, kubuat tulisan
di atas pasir, kucurahkan segala yang ada
dalam jiwa dan pikiranku ;
ketika gelombang pasang aku kembali untuk
membacanya dan merenungkannya,
tetapi yang kutemukan di tepi pantai itu
hanyalah ketidak-tahuanku.



Manula

Mintalah nasihat kepada manula, sebab mata
mereka telah melihat wajah tahun-tahun dan telinga mereka
telah mendengar suara Kehidupan .
Seandainyapun nasihat mereka tidak berkenan bagimu, dengarkanlah mereka.



Kasih Sayang

Kasih sayang hati terbagi seperti dahan pohon aras;
kalau pohon tersebut kehilangan salah satu dahannya, ia akan menderita
tetapi tidak mati.
Ia akan mencurahkan seluruh vitalitasnya kedalam dahan berikutnya
sehingga dahan itu tumbuh dan mengisi tempat yang kosong.



Nasihat

Ia yang tidak meminta nasihat adalah bebal.
kebebalannya membutakannya terhadap kebenaran
dan menjadikannya jahat, keras kepala, dan berbahaya bagi sesamanya manusia.


Perbuatan

Percaya boleh-boleh saja, tetapi mengungkapkan kepercayaan itu
dalam perbuatan adalah ujian terhadap kekuatan.
Banyak yang berbicara seperti deru lautan, tetapi kehidupan mereka dangkal
dan mandeg seperti rawa membusuk.
Banyak yang meninggikan kepalanya di atas puncak-puncak gunung,
tetapi roh mereka tetap tidak aktif di dalam kegelapan goa.



Ambisi

Apa gunanyakah, coba katakan,
berdesak-desakan di antara orang banyak di dalam kehidupan;
di tengah-tengah kacaunya perdebatan,
protes serta konflik yang tiada habis-habisnya;
seperti ulat menggali saluran di dalam kegelapan, menggapai sarang laba-laba
selalu frustasi dalam ambisi, hingga yang hidup bergabung dengan yang mati .



Keturunan

Bukan karena keturunannya seseorang itu mulia;
Berapa banyakkah orang mulia yang adalah keturunan pembunuh?



Humanisasi

Pegunungan, pepohonan, dan sungai-sungai, mengubah penampilan mereka

dengan perubahan masa dan musim, seperti manusia berubah dengan pengalaman
serta perasaannya.
Pohon poplar yang tinggi, yang menyerupai seorang mempelai wanita di waktu siang,
akan tampak seperti pilar asap menjelang malam;
batu karang yang besar, yang berdiri teguh di waktu siang, akan tampak seperti pengemis


nelangsa di waktu malam, dengan bumi sebagai tempat tidurnya dan langit sebagai selimutnya;
dan sungai yang kita lihat kemilau di waktu pagi dan yang kita dengar menyanyikan kidung kekekalan,
menjelang malam akan berubah menjadi aliran air mata yang meratap seperti Ibu yang berkabung atas
kematian anaknya.



Penampilan

penampilan segalanya berubah-ubah menurut perasaan,
demikianlah kita lihat keajaiban dan keindahan di dalamnya,
padalah keajaiban dan keindahan itu sesungguhnya ada di dalam diri kita sendiri.












Kamis, 30 Juni 2011

.saat ini

Dari apa yang engkau lihat, engkau rasa dan telah aku suarakan tak semua itu aku
dan itu pun tak cukup untuk mengenali diriku dalam jiwamu oleh mereka itu,
maka aku katakan aku tak ingin kalian menyukaiku .
Dan dengan apa pun engkau menyentuhnya menuangkannya ke dalam bahasa mereka
itu hanya akan sedikit menyakiti sebelum sebagian dari mereka ini,
maka untuk isyarat kali ini aku tak ingin engkau memahamiku .
Dan biar sendiri ...jiwaku  menyukai kalian
Dan tetap sendiri ...jiwamu  memahami kalian
Berdirilah dan berlututlah untuk jiwa-jiwa kalian
Meskipun terkadang aku tak menyukai apa yang ada pada diriku , saat ini .
Diia_

Minggu, 27 Februari 2011

Puisi ariel waktu di Bareskrim

Jika saya bercerita sekarang,
Maka itu hanya akan membuat sebagian orang memaklumi saya,
Dan sebagian lagi akan tetap menyalahkan saya,
Tetapi itu juga akan membuat mereka memaklumi dunia yang seharusnya tidak dimaklumi,
Dan tidak ada yang dapat menjamin apakah semua dapat memetik hal yang baik dari
kemakluman itu,
Atau hanya akan mengikuti keburukannya
Maka lebih baik saya diam.
Jika saya bersuara sekarang,
Maka itu akan membuat,
Saya terlihat sedikit lebih baik,
Dan beberapa lainnya terlihat lebih buruk sebenarnya,
Maka saya lebih baik diam.
Jika saya berkata sekarang,
Maka akan hanya ada caci maki,
Dari lidah ini,
Dan teriakan kasar tentang kemuakan,
Serta cemoohan hina pada keadilan,
Maka saya lebih baik diam.
Saya hanya akan berkata pada Tuhan, bersuara pada yang berhak,
Berkata pada diri sendiri,
Lalu diam kepada yang lainnya,
Lalu biarkan seleksi Tuhan,
Bekerja pada hati setiap orang.
Bareskim 2010

Sang Nabi - Khalil Gibran

....CINTA .

Pabila cinta memangilmu ikutilah dia, walau jalannya terjal berliku-liku .
Dan pabila sayapnya merengkuhmu , parahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu . Dan jika dia bicara kepadamu, percayalah, walau ucapannya membuyarkan mimpimu, bagai angin utara mengobrak-abrik pertamanan .

Cinta tak memberikan apa-apa, kecuali keseluruhan dirinya, utuh-penuh, pun tidak mengambil apa-apa, kecuali dirinya sendiri .
Cinta tidak memiliki atau pun dimiliki ;
Karena cinta telah cukup untuk dicinta.

...PERKAWINAN .

Berikan hatimu, namun jangan saling menguasakannya, sebab hanya Tangan Kehidupan yang mampu mencakupnya. Tegaklah berjajar, namun jangan terlampau dekat, bukankah tiang-tiang candi tidak dibangun terlalu rapat? Dan pohon jati serta pohon cemara, tiada tumbuh dalam bayangan datu dengan yang lainnya.

...ANAK KETURUNAN .

Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau.
Mereka ada padamu, tapi bukan kepunyaanmu.

Berikan mereka kasih-sayangmu, tapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu, sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.

Patut kau berikan rumah untuk raganya tapi tidak untuk jiwanya. Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tiada dapat kau kunjungi, sekali pun dalam impian.

Kau boleh menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu.

Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
pun tidak tenggelam di masa lampau.

... PEMBERIAN .

Bila kau memberi dari hartamu, tiada banyaklah pemberiaan itu.
Bila kau memberi dari dirimu, itulah pemberian yang penuh arti.
Sebab apalah harta milik itu, apabila bukan simpanan yang kau jaga, buat persediaan hari kemudian?

ketakutan akan dahaga, sedangkan sumur masih penuh,
bukankah dahaga yang tak mungkin terpuaskan?

Sungguh utama untuk memberi bila diminta,
namun lebih utama lagi adalah memberi tanpa diminta,
karena dorongan pengertiaan.
Dan bagi si pemurah, mencari siapa yang akan menerima,
adalah bahagia, melebihi tindak pemberiannya.










Rabu, 23 Februari 2011

Kemarin , Hari ini , dan Esok

" ...Selamanya atau mungkin hanya untuk kali pertama atau untuk kali terakhir ku terobos celah kecil dari satu kesempatan dari satu aturan demi aturan hidup hingga semua menjadi seperti yang seharusnya .
Kesempitan logika terus memperluas kesadaran hingga tak mampu ku genggam tapi tanpa alasan dia terus berada dalam bungkusan kepedihan saat menderita ketidak-hadiran walau kesabaran yang getir serta putus asa yang hitam .
Haruskah kita lewati begitu saja ?
Tentu dengan ketidaksiapan apa yang kita lihat , membuat kita samar .
Dan ketidaksiapan apa yang kita dengar , membuat acuh terhadap yang lain .
Dan ketidaksiapan apa yang kita lepas , itu sebuah titik awal keputusasaan atas semua .
Kemarin ...
Bukan hanya sekedar suguhan-suguhan fatamorgana yang hanya terlihat dan kita lantas pergi , melainkan apa yang kita rasa ? atau saat orang lain bicara mungkin kita tak pernah memperdulikannya , melainkan bagaimana kita mengerti ? dan bukan bagaimana kita melepas atas semua , melainkan kita bertahan atasnya ? .
Hanya saja bukan kita yang terus memberi jalan untuk mereka tetapi itulah kesempatan yang kita lewati tanpa mau dan kita arti ... !
Hari ini ...
Dari manakah gerangan engkau akan memulainya ? dan sanggupkah engkau saat tersenyum pun entah apa yang kita warnai dan dimana atau siapa ? dan kenapa kita tersenyum untuk hari ini ! tentunya bukan kita yang tahu tetapi hari ini yang tahu tentang semua hal termasuk diri kita .
Esok ...
Adalah Rahasia kemarin .
Dan jawaban hari ini .
serta senyum dan duka itu semuanya telah terbungkus dalam bingkisan yang paling indah untuk kita kagumi ."

Diia_

pelangi di hati itu .

Ku lukis pelangi ke hati itu... !
Seperti keindahannya ... yang membuat ku bersikap bahwa memberi lebih baik dari pada menerima .
Hingga siratan tangan sang Adam pun tergambar jelas di balik kelopak ranumnya sang Hawa .
Haruskah kita ingkari ketika dia datang ?
Dan haruskah kita menolak ketika dia ada ?
Sesampainya disana hanya kesendirian dan lukisan yang ramahlah teman sejatinya .
sejenak tertegun... apa yang menahanmu disini ?
Paruh terbakar pun berucap ... " Ku biarkan dia mencintaiku , Dan ku buat dia mencintai ku ''

Diia_

Selasa, 22 Februari 2011

pohon pertemanan

'' Ambillah dan makanlah buah ranumnya oleh pohon pertemuan .
Dengannya melepas dahaga , lapar dan kelelahan atas jiwa dari hati yang kecewa oleh petualangan kemarin .
Sebab dahan rasa ini mulai tak kuat lagi mengayun diantara berat kesetiaan , jujur ucapan serta pandangan .
Jiwaku ... kekasih kecupan , sahabat bayangan , teman nadi diantara taman-taman hati yang berlukiskan kesepian dan berwarnakan kepedihan diri .
Dan kini sayap yang terlampau patah ini hanya bisa merengkuhmu dari kedua matanya ."

Diia_